PROPOSAL
COGENERATOR (PEMANFAATAN ASAP ROKOK)
BAB I PENDAHULUAN
Konsumsi energi yang terus meningkat baik untuk kegiatan industri, dunia usaha, entertainment maupun kebutuhan rumah tangga menyebabkan tingkat pemakaian pembangkit listrik berbahan bakar fosil meningkat dengan tajam. Jika tren konsumsi energi bersifat linear dan dibiarkan terus tanpa adanya upaya konservasi energi maka dapat dibayangkan sumber energi Indonesia akan menipis dan akan habis untuk waktu-waktu mendatang. Indonesia yang saat ini menjadi salah satu negara pengekspor minyak bisa menjadi pengimpor minyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan optimasi disisi pembangkit melalui bahan bakar hemat energi.
BAB II LATAR BELAKANG
Permasalahan utama pada pembangkit listrik yaitu efisiensi pembangkitan yang rendah dan adanya gas buang yang mengandung bahan pencemar. Penurunan efisiensi ini disebabkan karena banyaknya panas yang terkandung dalam gas buang pada peralatan (kondensor) pembangkit ( PLTU, PLTD dan PLTG ). Untuk memanfaatkan panas pada gas buang dari kondensor yang disebut output termal menjadi pemanas/pendingin digunakan suatu alat yang disebut absortion cheller, heat exchanger dan waste heat recovery hal inilah yang disebut Cogeneration. Pada umumnya cogeneration banyak digunakan pada mesin diesel dan gas turbine. Dengan menggunakan Cogeneration berarti pencemaran udara bisa dikurangi serta efisiensi total pada pembangkit meningkat sampai 84%.Peningkatkan efisiensi itu terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas ( gas fired cogeneration ), hal ini karena adanya kombinasi antara panas dan daya listrik.Untuk mengetahui gas fired cogeneration secara detail bisa digunakan metoda analisis exergy. Hal ini karena dengan metoda itu pengukuran secara detail dan akurat bisa dilakukan pada bagian power plant yang tidak efisien. Sehingga besarnya energi yang hilang atau yang dibuang ke atmosfer bisa diketahui kemudian kualitas dari energi bisa ditentukan secara akurat.
BAB III TUJUAN
Co generator ini bertujuan untuk memanfaatkan asap rokok untuk mengurangi polusi,sehingga asap rokok tidak terbuamg sia-sia.Karena dengan prinsip co generator,bisa mengurangi ketergantungan catu daya, mengurangi biaya untuk pemakaian energi, bisa menghemat konsumsi energi 20 -40%, keandalannya baik, fluktuasi tegangan kecil, kebisingan rendah dan pemeliharannya mudah.Cogeneration juga merupakan teknologi konversi energi yang memproduksi listrik dan termal secara simultan.
BAB IV PENUTUP
Semoga dapat menginspirasi untuk pembuatan co generator selanjutnya.terima kasih.
COGENERATOR (PEMANFAATAN ASAP ROKOK)
BAB I PENDAHULUAN
Konsumsi energi yang terus meningkat baik untuk kegiatan industri, dunia usaha, entertainment maupun kebutuhan rumah tangga menyebabkan tingkat pemakaian pembangkit listrik berbahan bakar fosil meningkat dengan tajam. Jika tren konsumsi energi bersifat linear dan dibiarkan terus tanpa adanya upaya konservasi energi maka dapat dibayangkan sumber energi Indonesia akan menipis dan akan habis untuk waktu-waktu mendatang. Indonesia yang saat ini menjadi salah satu negara pengekspor minyak bisa menjadi pengimpor minyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan optimasi disisi pembangkit melalui bahan bakar hemat energi.
BAB II LATAR BELAKANG
Permasalahan utama pada pembangkit listrik yaitu efisiensi pembangkitan yang rendah dan adanya gas buang yang mengandung bahan pencemar. Penurunan efisiensi ini disebabkan karena banyaknya panas yang terkandung dalam gas buang pada peralatan (kondensor) pembangkit ( PLTU, PLTD dan PLTG ). Untuk memanfaatkan panas pada gas buang dari kondensor yang disebut output termal menjadi pemanas/pendingin digunakan suatu alat yang disebut absortion cheller, heat exchanger dan waste heat recovery hal inilah yang disebut Cogeneration. Pada umumnya cogeneration banyak digunakan pada mesin diesel dan gas turbine. Dengan menggunakan Cogeneration berarti pencemaran udara bisa dikurangi serta efisiensi total pada pembangkit meningkat sampai 84%.Peningkatkan efisiensi itu terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas ( gas fired cogeneration ), hal ini karena adanya kombinasi antara panas dan daya listrik.Untuk mengetahui gas fired cogeneration secara detail bisa digunakan metoda analisis exergy. Hal ini karena dengan metoda itu pengukuran secara detail dan akurat bisa dilakukan pada bagian power plant yang tidak efisien. Sehingga besarnya energi yang hilang atau yang dibuang ke atmosfer bisa diketahui kemudian kualitas dari energi bisa ditentukan secara akurat.
BAB III TUJUAN
Co generator ini bertujuan untuk memanfaatkan asap rokok untuk mengurangi polusi,sehingga asap rokok tidak terbuamg sia-sia.Karena dengan prinsip co generator,bisa mengurangi ketergantungan catu daya, mengurangi biaya untuk pemakaian energi, bisa menghemat konsumsi energi 20 -40%, keandalannya baik, fluktuasi tegangan kecil, kebisingan rendah dan pemeliharannya mudah.Cogeneration juga merupakan teknologi konversi energi yang memproduksi listrik dan termal secara simultan.
BAB IV PENUTUP
Semoga dapat menginspirasi untuk pembuatan co generator selanjutnya.terima kasih.